- Home>
- Materi audit server
Posted by : Unknown
Jumat, 16 September 2016
Materi audit server
Audit Security
A. Audit Jaringan Komputer
1. Audit
Audit
adalah suatu proses yang sistematik untuk mendapatkan dan mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan mengenai kegiatan
dan kejadian , dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan,
serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan
2. Sasaran
a. Dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan suatu jaringan komputer.
b. Dapat mengevaluasi sistem keamanan pada jaringan komputer.
c. Memahami konsep dasar audit jaringan komputer.
d. Memahami dasar-dasar teknik audit jaringan komputer.
e. Mengetahui dan memahami fasilitas yang sudah ada, dan untuk lebih di tingkatkan
3. Jenis Audit
Audit
jaringan komputer secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu Performance Audit dan Security Audit. Performance Audit lebih
menitikberatkan pada peningkatan kinerja jaringan komputer.
Sedangkan Security Audit lebih menitikberatkan pada sistem keamanan
jaringan komputer. Pembahasan ini akan menjelaskan teknik audit dengan
pendekatan secara umum yang berlaku di kedua jenis audit di atas.
a. Performance Audit
Performance
audit adalah sebuah audit dalam rangka mendapatkan gambaran mengenai
kinerja sebuah organisasi/perusahaan secara keseluruhan. Performance
audit lebih menekankan pada aspek kebutuhan organisasi dalam
meningkatkan proses bisnis dan memenangkan kompetisi. Performance audit
akan menghasilkan angka – angka yang harus diambil oleh
organisasi/perusahaan.
Performance audit adalah pengujian yang objektif dan sistematis yang
berkaitan dengan program, aktifivas, fungsi, sistem manejemen dan
prosedur melalui assesmen dalam rangka pencapaian target yang ada untuk
mendapatkan keuntungan secara ekonomi, efisien dan efektifitas
penggunaan sumber daya yang ada.
Security Audit
Security audit adalah penilaian atau evaluasi teknis yang sistematis dan teukur mengenai keamanan komputer dan aplikasinya.
Audit keamanan komputer ini terdiri dari dua bagian, yaitu:
v Penilaian otomatis
Berkaitan
dengan pembuatan laporan audit yang dijalankan oleh suatu perangkat
lunak terhadap perubahan status file dalam komputer: create, modify,
delete dll
v Penilian non – otomatis
Berhubungan
dengan kegiatan wawancara kepada staf yang menangani komputer, evaluasi
kerawanan dan keamanan komputer, pengamtan terhadap semua akses ke
sistem operasi dan software aplikasinya, serta analisis semua akses
fisik terhadap sistem komputer secara menyeluruh.
4. Metode Audit Jaringan
Proses
audit untuk jaringan komputer akan semakin kompleks jika sistemnya
semakin besar dan terintegrasi satu sama lainnya. Untuk mempermudah hal
tersebut, teknik audit terhadap jaringan komputer harus
di break-down berdasarkan layer-layer dari 7-layer pada Open System
Interconnection (OSI). Pendekatan auditnya dapat dilakukan dari dua
arah, yaitu pendekatan Top-down dan pendekatan Bottom-up.
5. Identifikasi Melalui Layer OSI
Sebelum
melakukan audit, ada baiknya terlebih dulu mengetahui mengenai komponen
apa saja yang terdapat di tiap-tiap layer. Hal ini berfungsi untuk
memudahkan kita dalam menentukan target audit (obyek yang akan di
audit).
Lapisan ke-
|
Nama lapisan
|
Keterangan
|
7
| ||
6
|
Berfungsi untuk mentranslasikan data
yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini
adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
| |
5
|
Berfungsi
untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
| |
4
|
Berfungsi
untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor
urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi
tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat
sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah
jalan.
| |
3
|
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
| |
2
|
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
| |
1
|
Berfungsi
untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan,
sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
|
6. Pendekatan Top-down
Audit
dengan pendekatan Top-down adalah dengan memulai melakukan identifikasi
dari layer OSI yang tertinggi, yaitu Application Layer menuju ke layer
yang terendah, yaitu Physical Layer. Berarti audit dilakukan dari
perangkat lunak (software) aplikasi komunikasi dan berakhir di
infrastruktur komunikasi.
7. Pendekatan Bottom-up
Audit
dengan pendekatan Bottom-up adalah kebalikan dari pendekatan Top-down,
yaitu dengan memulai melakukan identifikasi dari layer OSI yang
terendah, yaitu Physical Layer menuju ke layer yang tertinggi,
yaitu Application Layer. Dalam hal ini audit dimulai dari infrastruktur
komunikasi dan berakhir di perangkat lunak (software) aplikasi
komunikasi.
8. Prosedur audit
a. Memeriksa apakah ada fungsi manajemen Jaringan yang kuat dengan otoritas untuk membuat standar dan prosedur
b. Memeriksa apakah tersedia dokumen mengenai inventarisasi peralatan Jaringan, termasuk dokumen penggantian peralatan
c. Memeriksa
apakah tersedia prosedur untuk memantau network usage untuk keperluan
peningkatan kinerja dan penyelesaian masalah yang timbul
d. Memeriksa
apakah ada control secara aktif mengenai pelaksanaan standar untuk
aplikasi-aplikasi on-line yang baru diimplementasikan
B. Audit Keamanan Jaringan Komputer
Secara
garis besar, audit terhadap sebuah sistem keaman jaringan komputer
kedalam kategori yaitu: aduti terhadap hak ases (privilege audit), audit
terhadap penggunaan sumber daya (usage audit), audit terhadapt
eskaliasi (escalation audit).
1. Privilage Audit
Audit
jenis ini tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi apakah “group”,
“roles” dan “account” sudah diterapkan dengan tepat dalam sebuah
organisasi dan keamanan yang diterapkan didalamnya juga sudah tepat.
Audit ini juga melakukan verifikasi apakah kebijakan – kebijakan yang
diterapkan dalam sebuah organisasi diikuti dengan benar atau belum sudah
akurat atau belum dan apakah akses ke sistem sudah di terapkan dengan
benar.
Privilege
audit dilakukan dengan cara melakukan review secara lengkap terhadap
semua “group” dan “accont” dalam sebuah sistem jaringan untuk sebuah
organisasi. Misalnya, ketika seseorang karyawan dimutasi dalam sebuah
organisasi, maka nama karyawan tersebut seharusnya dihapus dari grup
yang sama. Kesalahan dalam melakukan hal tersebut dapat menyebabkan
seseorang user bisa mendapatkan akses lebih tinggi yang seharusnya
didapatkan oleh user tersebut.
2. Usage Audit
Audit
jenis ini melakukan verifikasi apakah perangkat lunak dan sistem yang
digunakan dalam sebuah organisasi dipakai secara konsisten dan tepat
sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam organisasi tersebut. Audit
ini akan melakukan review secara lengkap dari sis fisik sebuah sistem,
men-verifikasi konfigurasi perangkat lunak dan aktifitas secara yang
lain.
Perhatikan
yang utama dari audit ini adalah bagaimana peng-instalan dan lisensi
perangkat lunak dengan benar. Organisasi harus menguji secara berkala
untuk melakukan verifikasi bahwa hanya perangkat lunak yang dilisensi
oleh organisasi tersebut yang boleh di install di setiap komputer yang
ada dalam organisasi tersebut.
Selain masalah perangkat lunak dan keamanan fisik sistem yang di audit,
hal yang juga menjadi perimbangan adalah masalah lubang keamanan yang
mungkin saja ditimbulkan oleh perangkat lunak yang di install di dalam
sistem organisasi tersebut. Sehingga harus dapat dipastikan bahwa
perangkat lunak perangkat lunak di install tersebut di update sesuadu
dengan kebutuhanya.
Audit ini juga melakukan pengujian terhadap penggunaan jaringan
komputer dalam sebuah organisasi. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui
apakah sumber daya jaringan komputer digunakan penggunaanya akan diberi
tanda oleh proses audit ini dan dapat dihentikan sebelum hal ini menjadi
masalah di kemudian hari.
3. Escalation Audit
Eskalasi
audit menfokuskan seputar bagaimana pihak manajemen/decision makes
mengendalikan sistem jaringan jika menemukan masalah darurat terhadap
sistem tersebut.
Jenis
audit ini akan melakukan pengujian bagaimana sebuah organisasi mampu
menghadapi masalah – masalah yang mungkin muncul ketika keadaan darurat
terjadi. Misalnya pengujian dan proses verifikasi sistem terhadap
“disaster recovery plans” dan “business continuity plans” . jenis –
jenis perencanan ini dapat menjadi “outdated” secara cepat dan sebuah
proses audit dapat digunakan untuk menjamin bahwa segala sesuatu segala
sesuatunya dapat diselesaikan dan rencana – rencana tersebut dapat
sukses diterapkan jika masalah terjadi pada sistem jaringan komputer.
4. Tools IT Audit
Tools
yang dapat digunakan untuk membantu pelaksaan Audit Teknologi
Informasi. Tidak dapat dipungkiri, penggunaan tool – tool tersebut
memang sangat membantu Auditor Teknologi Informasi menjalankan
profesinya, baik dari sisi kecepatan maupun akurasinya.
Berikut beberapa software yang dapat dijadikan alat bantu dalam pelaksanaan audit teknologi informasi.
a. ACL
ACL
(Audit Command Language) merukapa software CAAT (Computer Assisted
Audit Techiques) yang sudah sangat popular untuk melakukan analisa
terhadap data dari berbagai macam sumber.
ACL
for Windows (Sering disebut ACL) adalah sebuah software TABK (Teknik
Audit Berbasis Komputer) untuk membantu auditor dalam melakukan
pemeriksaan di lingkungan sistem informasi berbasis komputer atau
pemprosesam data elektronik.
b. Picalo
Picalo
merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techiques)
seperti halnya ACL yang dapat digunakan untuk menganalisa data dari
berbagai macam sumber. Picalo bekerja dengan mengunakan GUI Front End.
Kegunaannya :
§ Menganalisa data
§ Mengimport file Exceel, CVS dan TSV ke database
§ Analisa event jaringan yang iteraktif
§ Mengimport email
§ Menanamkan control
c. Powerteech Compliance Assessment
Merupakan
audit tool yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan membenchmark
user acces to data, publick authority to libraries, user security,
system security, system auditing dan administrator right.
d. Nipper
Merupakan audit atutomation software untuk mengaudit dan menbenchmark konfigurasi router yang berbasis open source.
e. Nessus
Merupakan sebuat vulnerability assessment software untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem.
f. Metasploit
Merupakan sebuah penetration testing tool yang digunakan untuk mencari celah keamanan.
g. NMAP
Merupakan
open source ulity untuk melakukan security auditing untuk
mengekspolrasi jaringan, banyak administrator menggunakan aplikasi ini
untuk menemukan banyak fungsi dalam inventori jaringan
. h. Wireshark
Merupakan
apliasi analisa network protocol paling digunakan di dunia yang bisa
mencapture data dan secara interaktif menelusuri lalu lintas yang
berjalan pada jaringan komputer, berstandarkan de facto dibanyak
industry dan pendidikan.
Daftar pustaka : http://albaihaqi98.blogspot.co.id/2015/09/materi-audit-server.html
Menarik.. gak bikin bosen
BalasHapusmy blog